Perbedaan dan Pengertian CPM, CPC, CPR dan CPA. Mana yang Penting?

Ketika kita menjalankan digital ads, kita wajib mengetahui kemana uang kita pergi. Biasanya kita mengacu di metrik-metrik yang ada di dalam dashboard laporan ads untuk mendapatkan informasi dari pembayaran ads kita.

Namun tentu kita tahu ada banyak istilah-istilah asing yang akan anda dapatkan di dalam dashboard laporan tersebut. Beberapa contohnya adalah CPM, CPC, CPR, dan sebagainya. Bagaimana cara menentukan mana yang paling tepat?

Mengenal Jenis Metrik Biaya Digital Advertising

Bagi pengiklan pemula, melihat metrik-metrik yang banyak tentu akan terasa intimidating. Saya sendiri juga dulunya mengalami hal yang sama, merasa bingung dan pusing saat membaca dashbaord laporan. Apalagi kalau sambil dikejar-kejar dan dihujani pertanyaan oleh atasan.

Perbedaan dan Pengertian CPM, CPC, CPR dan CPA. Mana yang Penting?

Dan sialnya memang ada banyak metrik biaya yang akan anda temukan di dalam dashbaord tersebut. Berikut di antaranya:

  • CPM - Cost Per Mile, Cost Per Mile maksudnya adalah biaya per 1.000 impresi. Metrik ini menunjukan berapa biaya yang harus anda keluarkan untuk mendapatkan 1.000 tayangan (tidak peduli unik atau tidak). CPM ini merupakan basis biaya yang paling banyak digunakan oleh dunia advertising, karena menunjukkan berapa banyak iklan dilihat orang untuk biaya tertentu.
  • CPC - Cost Per Click, istilah CPC sering digunakan di Google Ads, mengingat Google Ads hanya menarik biaya dari pengiklan jika iklan telah diklik. Besaran CPC bisa bervariasi, tergantung dari  rasio klik dengan tayangan serta beratnya kompetisi dalam lingkup audience yang anda pilih.
  • CPA/CPR - Cost Per Acquisition/Cost Per Result, merupakan metrik biaya yang digunakan untuk mengukur aksi tertentu. Kata acquisition maupun result di sini ditentukan oleh pengiklan sendiri, dan bukan default dari platform periklanan yang anda pilih. Sehingga sebelum anda menggunakannya, anda wajib memberitahukan definisi konversi anda ke platform

Bagaimana Metrik-Metrik Ini Bekerja?

Anda tentu sudah pernah mendengar istilah bid optimization. Istilah tersebut selalu tersedia di semua platform digital advertising, mengingat di sanalah anda bisa memilih metrik mana yang akan dioptimasikan nilainya.

Contoh Bid Strategy di Facebook Ads

Misalnya jika anda memilih untuk mengoptimasikan nilai CPC, nantinya platform akan menyesuaikan algoritma mereka untuk mendapatkan klik sebanyak-banyaknya (tanpa mempedulikan faktor lain). Nilai CPC akan semakin rendah, namun belum tentu metrik lain (seperti CPM dan CPR) juga semakin rendah.

Ingat bahwa ketika iklan tayang, belum tentu semuanya akan mengklik, dan yang mengklik iklan belum tentu mereka akan melakukan konversi

Karena itu sebelum anda memilih, anda perlu tahu terlebih dahulu alasan anda menayangkan iklan berikut dengan gambar atau kreatif yang anda gunakan.

Lalu Bagaimana Cara Memilih?

Ketika anda memasang iklan, tidak mungkin anda mendapatkan semua hasil yang anda inginkan. Prinsip ini sebenarnya berlaku di metode periklanan apapun. Ketika anda beriklan di TV, tentu kecenderungan perilaku audiens-nya akan berbeda dengan ketika anda menayangkan iklan dengan cara membagikan brosur di pameran. Meskipun yang menerima adalah orang yang sama.

Selalu fokus pada satu tujuan

Digital ads sangat bergantung pada algoritma dan machine learning, dimana mereka menggunakan data dari kebiasaan pengguna sebagai dasar pertimbangan saat menayangkan iklan. Setiap platform mungkin cara kerjanya berbeda, namun pada umumnya memiliki prinsip yang sama.

Contohnya ketika anda memilih untuk fokus pada CPC tadi, maka algoritma akan menyesuaikan penayangan pada audiens-audiens yang memiliki kecenderungan untuk mengklik iklan anda. Karena fokus pada klik, mungkin algoritma perlu menyempitkan jangkauan hanya kepada mereka yang mau mengklik iklan.

Artinya bisa saja ada kenaikan nilai CPM, karena algoritma tidak bisa sebebas itu saat menayangkan iklan dibandingkan jika anda hanya murni fokus pada CPM. Namun yang terpenting adalah hasilnya sesuai dengan kebutuhan anda.

Ketika anda fokus, tentu hasil lainnya juga menyesuaikan

Sangat jarang sekali ada kejadian dimana semua metrik menunjukan nilai yang baik. Contoh sederhananya ada di Google Ads Search atau SEM. Dimana nilai CPM mereka bisa sampai ratusan ribu rupiah (tentu sangat buruk jika dibandingkan dengan FB yang hanya sekitar 10.000-an). Tapi SEM bisa mendapatkan nilai CPC yang sangat rendah, karena menggunakan keyword sebagai base penayangan iklan.

Ketika anda sudah memutuskan untuk fokus pada 1 metrik, maka gunakan metrik lainnya hanya sebagai metrik pendamping.

Tentunya metrik yang dipilih juga harus sesuai dengan goal yang anda mau

Anda tidak bisa mengoptimasikan CPC namun berharap akan mendapatkan jangkauan yang sangat luas. Atau mengoptimasikan CPM namun ingin mendapatkan konversi yang banyak.

Jadi pastikan optimasi yang anda pilih sudah sesuai dengan keinginan anda. Apabila anda tidak yakin, konsultasikan kepada digital marketing specialist kepercayaan anda.

Sekarang Sudah Jelas Kan Mana Yang Lebih Penting?

Dengan membaca artikel ini, tentu anda sudah paham apa perbedaan dari CPM, CPC, CPA, dan metrik-metrik biaya sejenis berikut dengan prioritasnya. Dengan begitu anda bisa memasang iklan dengan lebih efektif dan tentu saja, mendapatkan hasil yang lebih maksimal!

Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Perbedaan dan Pengertian CPM, CPC, CPR dan CPA. Mana yang Penting?"