Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Beriklan dengan Google Ads Search atau SEM

Google Ads Search atau SEM (Search Engine Marketing) merupakan salah satu channel digital marketing terfavorit, yang sering digunakan baik di perusahaan besar maupun di UMKM. Google Ads ini bisa dibilang juga sebagai 'dedengkot'-nya digital marketing, karena memang dia salah satu yang muncul paling pertama di jagat digital.

Sudah banyak sekali cerita manis dan pahit di Google Ads. Mungkin anda yang membaca ini juga sudah pernah menggunakan channel periklanan ini, dan menjadi salah satu bagian dari cerita di dalam Google Ads.

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Beriklan dengan Google Ads Search atau SEM

Google Ads Selalu Berubah

Jika anda merupakan advertiser Google Ads yang sudah berpengalaman, anda mungkin menyadari kalau performa iklan anda yang sekarang tidak sebagus dengan yang dulu. Apalagi kalau anda sudah menggunakannya lebih dari 10 tahun.

Anda perlu tahu bahwa dunia Google Ads selalu berubah. Yang paling dekat saja, keyword broad match modifier sudah tidak bisa digunakan sekarang, dan telah diganti dengan phrase match. Ini membuat pengetahuan anda tentang broad match modifier harus anda revisi.

Dan memang begitulah hakikat digital marketing, dia selalu berubah. Strategi yang anda gunakan hari ini, bisa saja besok langsung tidak bisa dipakai lagi karena ada perubahan ekosistem.

Lalu Bagaimana Persiapan yang Harus Dilakukan?

Saya perlu memberitahukan di depan bahwa panduan ini tidak berlaku selamanya, tapi saya bisa pastikan jika anda mengikutinya maka performa Google Ads anda setidaknya bisa lebih baik dari sebelumnya.

Berikut beberapa checklist yang perlu anda perhatikan ketika memasang Google Ads

Gunakan Struktur Ad Group yang Baik

Salah satu penyakit advertiser Google Ads yang sering saya temui adalah manajemen Ad Group yang sangat buruk. Bayangkan saja, 1 ad group bisa memiliki 1.000 keyword! Selain itu keywordnya juga tidak dipetakan dengan baik.

Misalnya jika anda merupakan bisnis distributor kopi. Anda tentu memiliki beberapa lini produk yang ingin anda iklankan. Contohnya:

  • Kopi Robusta
  • Kopi Arabika
  • Kopi Luwak

Biasanya advertiser Google Ads menyatukan semua lini produk di dalam satu ad group, dan bahkan menyatukan mereka di dalam satu ad copy. Ini membuat korelasi antara keyword dengan ad copy jadi menurun, dan quality score pun juga ikut menurun.

Contoh Manajemen Ad Group Google Ads
Contoh pengelompokkan keyword per ad group

Akibatnya nilai CPC meningkat. Dan karena relevansinya kecil, maka tingkat rasio konversinya sangat rendah. Semuanya karena manajemen ad group yang buruk.

Karena itu, ketika anda akan mengiklankan beberapa lini produk/layanan dari bisnis, kelompokkan mereka ke dalam ad group masing-masing!

Perhatikan Pemilihan Bid Strategy

Bid strategy merupakan satu faktor krusial untuk menentukan bagaimana Google memperlakukan iklan anda di SERP (Search Engine Result Page - Halaman Hasil Pencarian).

Secara garis besar, bid strategy ini dibagi menjadi dua jenis:

  • Smart Bidding, dimana Google mengotomasi seluruh strategi bid anda berdasarkan dari goal yang anda inginkan. Contohnya: Max Conversions, Target CPA, dan Target ROAS
  • Manual Bidding, dimana anda yang menentukan strategi bid secara manual. Contohnya: Manual CPC

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun Google sendiri menyarankan agar pengiklan menggunakan Smart Bidding saja karena lebih fleksibel dan mudah diatur.

Mengapa Bid Strategy Penting?

Bayangkan satu skenario ini:

Ketika anda mengiklankan produk atau jasa anda di Google, anda tentu ingin mendapatkan hasil yang spesifik bukan? Contohnya seperti: mendapatkan traffic, mendapatkan konversi, atau mendapatkan return sebanyak-banyaknya.

Bid Strategy Google Ads
Bid strategy Google Ads menentukan performa iklan anda

Kita sendiri sudah tahu bahwa ada miliaran pengguna Google di dunia. Tentu tidak mungkin semua pengguna itu bisa cocok dengan strategi iklan yang anda gunakan.

Bid strategy berguna untuk menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya jika anda memilih bid strategy Maximize Conversions, maka Google akan mengoptimasikan penayangan iklan untuk mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya.

Dalam hal ini, Google akan mengatur nilai CPC (dimana CPC ini menjadi dasar dari biaya penayangan Google Ads Search). Nilai CPC disesuaikan agar bisa tayang ke audience yang tepat di waktu yang tepat, sehingga nilai konversi bisa dioptimalkan sampai titik tertinggi.

Salah Bid Strategy = Hasil Kacau

Salah memilih bid strategy artinya Google berpotensi membuat keputusan yang salah. Akibatnya nanti performa iklan tidak akan sesuai dengan apa yang anda harapkan.

Contoh yang paling sering terjadi adalah ketika advertiser ingin mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya, tapi mereka malah fokus ke strategi yang menekan nilai CPC seperti Manual CPC atau Maximize Clicks.

Karena kesalahan tersebut, Google akhirnya mengoptimalkan penayangan iklan hanya untuk mendapatkan klik sebanyak-banyaknya, tanpa memperhatikan kualitas audience. Hasilnya tentu sudah bisa ditebak, banyak klik tapi minim konversi.

Implementasikan Tracking Code dengan Benar!

Ini juga salah satu penyakit yang sering saya temui dari advertiser di jagat digital marketing. Banyak dari mereka tidak memperhatikan tracking code dengan benar.

Ketika anda ingin mendapatkan hasil tertentu (konversi) dari iklan, maka anda harus memastikan bahwa platform iklan yang anda gunakan bisa memahami 'hasil' yang anda maksud. Kalau tidak, bagaimana platform iklan bisa mengoptimasikan penayangan?

Misalnya anda ingin iklan anda memberikan leads atau prospek sebanyak-banyaknya pada anda. Tapi anda tidak memberitahukan Google bagaimana prospek ini bisa terbaca oleh mereka, maka bagaimana Google bisa mengoptimalkan penayangan?

Tip: anda bisa mendapatkan tracking code dari Google Ads di menu conversions

Gunakan Tag Manager untuk Mempermudah Tracking

Hidup sudah susah, maka jangan dibuat makin susah. Saya sering mendengar alasan kalau tracking code tidak bisa dipasang karena advertiser tidak memiliki background IT. Itu bukan alasan yang sah sih, apalagi di zaman serba instan seperti ini.

Google sendiri sudah menyediakan solusi tracking yang sangat mudah dan simpel, yaitu dengan menggunakan Google Tag Manager. Silahkan dimanfaatkan dengan baik.

Selalu Pastikan Tracking Code-nya Akurat

Kadang saya juga menemui advertiser yang sudah memasang tracking code, tapi tracking code-nya ngasal dan tidak akurat sama sekali.

Misalnya, mereka men-track tayangan halaman sign up sebagai definisi dari konversi prospek. Pertanyaannya apakah ketika ada user yang mengunjungi halaman tersebut, secara otomatis menjadi prospek? Tidak kan? Karena mereka harus mengisi data dan mengirimkannya ke anda lerlebih dahulu!

Pemasangan tracking code yang tidak sesuai, tidak akan memberikan hasil yang lebih baik ke ads. Bahkan bisa dibilang hampir tidak ada bedanya dengan tidak pasang tracking code. Jadi, selalu pastikan kalau pemasangan tracking code yang anda lakukan, sudah sesuai dengan apa yang goal iklan anda.

Jangan Lupa Negatif Keyword

Memang teknologi machine learning-nya Google itu keren, tapi bukan berarti anda bisa lepas tangan begitu saja. Yang namanya mesin, pasti tidak begitu mampu dalam memahami sebuah konteks. Dan Google pun tidak lepas dari kekurangan ini.

Karena itu Google memberikan kebebasan untuk advertiser dengan menambahkan fitur "negative keyword". Fitur ini bisa membantu advertiser untuk membatasi konteks pencarian yang tidak sesuai dengan iklan mereka.

Negative Keyword Google Ads
Contoh Negative Keywords

Selalu ingat, ketika anda menentukan sebuah keyword, maka Google akan menayangkannya hingga seluas-luasnya. Dan kadang kala Google bisa saja kelewatan dan menayangkan iklan ke perluasan keyword yang tidak relevan. Anda bisa membatasinya dengan menerapkan negative keyword.

Tips: hati-hati saat menggunakan negative keyword! Jika anda terlalu berlebihan menambahkan negative, ada kemungkinan keywordnya bertabrakan (conflicting) dengan keyword yang anda target. Dan ketika ini terjadi, maka anda bisa kehilangan potensi jangkauan!

Maksimalkan Fitur Responsive Search Ads, dan Pastikan Skornya Minimal "Average"

Saat ini, responsive search ads merupakan format default dari iklan SEM. Dengan responsive search ads, anda bisa menambahkan 15 headline dan 4 description sekaligus di dalam satu iklan. Nantinya Google akan mengoptimasi penayangan berdasarkan dari keyword yang anda target dikombinasikan dengan formula copy yang sudah anda tuliskan.

Ads Strength Google Ads

Format responsive search ads ini terbukti jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendahulunya, expanded search ads. Ini karena responsive search ads bisa menampung lebih banyak tulisan, sehingga kekuatan iklan anda akan semakin tinggi. 

Dengan adanya responsive search ads, maka strategi iklan dengan SKAG (Single Keyword Ad Group) sudah tidak begitu efektif

Hanya saja, anda perlu memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan format iklan ini:

  • Pastikan skor iklan anda minimal "average". Skor iklan ditentukan dari relevansi headline dengan keyword yang anda target, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tambahkan setidaknya 10 headline dan 3 description untuk kualitas iklan yang lebih baik.
  • Maksimalkan penggunaaan dynamic keyword insertion. Anda bisa mengaktifkan fitur ini dengan mengetikkan karakter "{" di tempat anda menulis iklan. Dengan begitu, teks di responsive search ads bisa secara otomatis mengikuti keyword yang digunakan pengguna.

Gunakan Extensions

Ads extensions merupakan fitur kosmetik yang berguna untuk mempercantik iklan yang ditampilkan. Saat ini sudah tersedia 17 jenis ads extensions yang bisa anda gunakan untuk meningkatkan kualitas iklan anda.

Sebagai pengingat, pastikan anda sudah memahami ads extensions yang digunakan! Salah memanfaatkan extensions memang tidak akan menurunkan kualitas iklan, tapi extensions anda nantinya tidak akan tampil dan pekerjaan anda menjadi percuma.

Stay Foolish, Stay Hungry

Ketika anda berhadapan dengan platform digital marketing, perubahan adalah hal yang mutlak akan terjadi. Mungkin saat ini anda sudah mencapai level expert di dunia Google Ads, namun apakah status itu akan terus bertahan sampai tahun-tahun berikutnya?

Karena itu, selalu peka terhadap perubahan dan jangan takut untuk menyambut perubahan tersebut. Tentu saja anda akan mengalami hal-hal yang kurang nyaman karena perubahan tersebut, tapi yakinlah perubahan akan membawa iklan anda ke yang lebih baik.

Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Beriklan dengan Google Ads Search atau SEM"