Memahami 3 Faktor Kesuksesan Iklan Digital (Digital Advertising) dan Mengoptimalkannya

Menjalankan iklan digital memang tidak bisa sembarang jalan begitu saja. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, dan biasanya saya menggunakan 3 standard ini sebagai panduan dalam menjalankan periklanan.

Bukan sesuatu yang rocket science sampai dibuat njelimet kok, bahkan mungkin saja anda juga sudah sering memikirkannya bahkan sebelum membaca post di blog ini. Ketiga faktor yang saya maksud adalah:

  1. Goal (hasil yang anda harapkan dari iklan)
  2. Audience (orang yang anda target)
  3. Creative (konten yang anda gunakan)

Terlihat simpel bukan? Anda boleh langsung menutup halaman blog ini kalau memang anda sudah paham maksud saya (karena apa gunanya membaca sesuatu yang sudah anda pahami?). Namun jika anda masih tidak begitu yakin, maka silahkan dilanjutkan.

Faktor-Faktor Itu Saling Berhubungan...

Artinya kualitas satu faktor akan mempengaruhi kualitas faktor yang lain. Contohnya ketika anda tidak paham goal apa yang anda incar dari strategi iklan anda, maka kualitas audience yang ditarget serta konten yang dihasilkan tidak akan pernah efektif.

Memahami 3 Faktor Kesuksesan Iklan Digital (Digital Advertising) dan Mengoptimalkannya


Karena itu sebelum anda membaca lebih lanjut, anda harus tahu bahwa ketiga faktor ini tidak bisa dipisah. Anda tidak bisa memilih mana yang lebih anda utamakan, dan mana yang boleh ditinggal. Tidak begitu!

Jika anda sudah paham, maka saya akan membahas detail dan contoh dari masing-masing faktor yang saya maksud.

Goal

Analoginya sama seperti ketika anda akan pergi ke suatu tempat. Ada 2 hal yang perlu anda perhatikan:

  1. Yang namanya bepergian, selalu ada tujuannya. Tidak mungkin ada orang yang bisa pergi tanpa ada tujuan akhir. Bahkan meskipun itu tidak direncanakan sama sekali
  2. Anda tidak bisa menuju 2 tujuan akhir sekaligus dalam satu waktu. Kecuali anda punya jurus seribu bayangan seperti di anime Naruto

Dan tentunya kedua hal tersebut juga berlaku di dunia digital advertising.

Jangan ketawa dulu. Nyatanya banyak pengiklan yang lupa (atau memang masa bodoh) dengan 2 hal yang saya sebutkan di atas. Contohnya saja, saya yakin anda tidak asing dengan suara-suara yang mengatakan hal seperti berikut:

"Saya mau iklan untuk menambah pengikut, pengunjung, sekaligus pembeli"

"Nggak tahu ya ini iklannya untuk apa, biasanya orang ngiklan buat apa sih?"

"Yang penting saya mau iklannya optimal"

Tanpa ada tujuan yang jelas, strategi iklan anda pasti akan berakhir mengenaskan

Iya kan? Apapun kegiatan yang tidak ada goal-nya, tentu tidak akan menghasilkan apapun. Belajar tanpa tujuan, bisnis tanpa tujuan, bahkan sampai bekerja tanpa tujuan pun juga tidak menghasilkan apapun. Ya sama juga dengan beriklan.

Terakhir, pastikan goalnya bisa terbaca di platform

Saya juga sering bertemu dengan klien yang minta goal macam-macam, tapi mereka tidak menyadari kalau goalnya tidak bisa terbaca di platform ads.

Contohnya, sasya pernah mendapatkan request untuk menayangkan ads dengan goal "Check-In di Toko Fisik". Bagaimana goal seperti ini bisa saya track dan optimasikan?

Ketika anda menentukan goal, pastikan goalnya masuk akal dan bisa terukur. Ingat, dalam kaidah SMART, terdapat point "A" yang kepanjangannya adalah Attainable. Jadi goal yang anda pilih harus masuk ke dalam kaidah tersebut.

Ketika goal anda terdefinisi dengan baik, maka anda sudah selangkah lebih dekat ke performa iklan yang menjanjikan

Kita ambil saja 1 contoh. Anggap anda sudah jelas beriklan untuk mendapatkan prospek baru di bisnis anda. Tentu setelah itu anda akan tahu bagaimana anda bisa mencapai goal itu. Anda akan mampu menemukan audience yang tepat, berikut dengan strategi pembuatan kontennya.

Karena itu sebelum mulai beriklan, pastikan anda sudah tahu apa yang anda kejar.

Dan pastikan juga goalnya bisa terlacak di dalam platform periklanan yang anda gunakan.

Audience

Salah satu keunggulan digital marketing adalah anda bisa menayangkan iklan hanya kepada audience yang anda kehendaki.

Misalnya, anda mau menayangkan iklan ke penggemar dunia digital marketing. Tinggal set saja audience-nya berdasarkan ketertarikan kepada dunia digital marketing.

Tapi, tentunya ini memberikan kekurangan juga. Yaitu resiko salah mentarget orang.

Bayangkan kalau anda menayangkan iklan mesin cuci kepada orang yang mencari mobil balap. Mana bisa ada konversinya?

Memahami audience anda sebelum beriklan adalah salah satu kunci dalam keberhasilan digital ads. Untuk pemahaman lebih lanjut, ada beberapa jenis penargetan audience yang bisa anda lakukan di digital marketing:

  • Interest, target berdasarkan ketertarikan pengguna yang dilihat dari histori interaksi pengguna terhadap konten tertentu (misalnya jika berinteraksi dengan konten HP, berarti dia punya ketertarikan terhadap HP)
  • Behavior, target berdasarkan perilaku pengguna yang dilihat dari histori perilakunya. Jenis penargetan ini tidak bisa dipakai jika audience berada di ekosistem yang tidak mengizinkan akses tracker. Contohnya mentarget pengguna yang sering menggunakan aplikasi belanja online
  • Demographic, target berdasarkan data demografi pengguna yang dilihat dari pengaturan profil mereka. Tidak efektif jika digunakan di platform yang datanya sering dimanipulasi dan jarang di-update (seperti data jabatan dan tempat tinggal di Facebook). Contohnya mentarget audience yang berjenis kelamin laki-laki.
  • Custom, target berdasarkan data tracking dari pengiklan. Sama seperti behavior, jenis targeting ini tidak bisa digunakan jika audience berada di ekosistem yang tidak mengizinkan akses tracker. Contoh custom audience adalah mentarget orang yang sebelumnya mengunjungi website anda selama 30 hari terakhir
  • List, target berdasarkan list data anda. Anda perlu mengisi beberapa data yang disediakan di template platform lalu mengunggahnya kembali. Contoh anda mentarget berdasarkan data email yang anda miliki di social media Facebook

Setiap audience memiliki karakteristik dan perilakunya masing-masing. Jika ditilik lebih dalam, audience juga terbagi menjadi 4 stage (awareness, consideration, decision, dan advocacy). Anda bisa membaca detailnya lebih dalam di artikel Mengenal 4 Jenis Buyer Journey dalam Digital Marketing

Dengan mentarget audience yang tepat, maka relevansi iklan anda anda meningkat. Artinya interaksi audience dengan iklan pun akan optimal, yang nantinya akan memberikan dampak langsung pada konversi anda.

Creative

Jika di dunia konvensional kata-kata sales adalah ujung tombak dalam penjualan, maka creative adalah ujung tombak dalam penjualan di dalam digital marketing.

Creative merupakan materi yang ditayangkan kepada audience. Bisa berupa gambar, tulisan, video, animasi, sampai suara. Creative yang dibuat dengan baik, mampu mengulik ketertarikan dan emosi audience sehingga mempengaruhi mereka untuk melakukan konversi.

Salah satu kesalahan yang paling umum dalam creative adalah terlalu mendewakan estetika, namun melupakan esensi pesan di dalamnya

Dalam membuat creative, hal yang paling penting adalah "apakah audience akan merasa relate dengan creative tersebut atau tidak".

Misalnya, pernahkah anda merasa bahwa iklan yang ditampilkan benar-benar mewakili keresahan anda? Jika pernah, maka anda sudah terpapar dengan creative yang efektif dari pengiklan tersebut. Creative yang baik selalu dibuat berdasarkan dari sudut pandang dan masalah pengguna, mau itu hard selling maupun soft selling.

Menggunakan kalimat hanya semata-mata agar terlihat WOW dan keren juga merupakan kesalahan yang paling umum terjadi

Efektif di sini sebenarnya dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu sudut pandang estetika visual dan sudut pandang pesan yang ada di dalamnya. Berikut beberapa contoh kesalahan dalam pembuatan creative:

  • Terlalu mendewakan visual dengan alasan 'branding', namun melupakan esensi iklannya. Misal memenggal tulisan demi terlihat minimalis, padahal konteks dari tulisan tersebut menjadi tidak bisa dimengerti.
  • Membuat kalimat-kalimat dengan bahasa njelimet supaya terlihat wow dan keren. Ingat tidak semua orang tahu (dan mau tahu) dengan istilah-istilah yang anda ciptakan sendiri
  • Terlalu mengada-adakan masalah

Kuasai Ketiga Faktornya, Keberhasilan Iklan Ada di Tangan Anda

Memang tidak mudah, saya pun juga beberapa kali tersandung dalam praktiknya. Namun ketika anda sudah menguasai ketiga faktor tersebut, maka saya yakin strategi iklan anda pasti membuahkan hasil.

Apabila anda masih ragu, jangan sungkan juga untuk melakukan konsultasi dengan digital marketing expert yang anda percaya. Jangan lupa juga untuk melakukan observasi terhadap strategi yang dilakukan kompetitor, sehingga anda bisa lebih cepat mempelajari bagaimana pasar bereaksi dengan iklan dari lini produk anda.

Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Memahami 3 Faktor Kesuksesan Iklan Digital (Digital Advertising) dan Mengoptimalkannya"