Mengenal 4 Jenis Buyer Journey dalam Digital Marketing

Kalau bahas digital marketing, selalu tidak akan lepas dari yang namanya buyer journey. Anda tentu tahu kalau setiap user yang berinteraksi dengan akun anda, semuanya memiliki pengalaman yang berbeda. Ada yang baru pertama kali mengunjungi, sampai ada yang sudah menjadi pengikut rutin akun.

Hal ini berlaku baik di sosial media, youtube channel, blog, dan lain-lain. Setiap pengguna tentu harus diperlakukan sesuai dengan tahapannya masing-masing. Contohnya, anda tidak bisa langsung menjual produk kepada mereka yang masih berada di tahap awal.

Mengapa Buyer Journey Sangat Penting?

Dengan memahami buyer journey, anda bisa memberikan konten yang lebih relevan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan tingkat relevansi yang tinggi, artinya tingkat engagement juga tinggi. Dan ini bisa meningkatkan kesuksesan dari strategi digital marketing anda.

Mengenal 4 Jenis Buyer Journey dalam Digital Marketing

Apapun jenis strategi yang anda gunakan, mau digital ads, SEO, content marketing, dan lain-lain. Selalu tidak akan lepas dari yang namanya analisa buyer journey. Sekarang, apa saja tahapan buyer journey yang ada di dalam dunia digital marketing?

Awareness

Tahap awareness merupakan tahapan paling awal dari buyer journey anda. Tahap awareness artinya user masih belum paham apapun, bahkan mereka tidak menyadari kalau mereka punya atau berpotensi menghadapi suatu masalah. Tahap ini bisa dibilang merupakan kunci krusial untuk mendapatkan pengikut baru, sebab jika anda bisa memperkenalkan masalah dengan baik, maka mereka pun berpotensi menjadi pengikut setia.

Banyak orang keliru dengan buru-buru berusaha untuk mengkonversi pengguna yang masih di tahap awareness untuk segera menjadi pelanggan. Ini seringkali terjadi di dalam dunia sosial media dan ads, dan anda tentu tidak asing dengan brand yang tahu-tahu menjual sesuatu kepada anda yang bahkan tidak kenal dengan brand tersebut kan?

Logikanya, mana ada orang yang mau beli tanpa tahu apa yang akan ia beli? 1 rupiah pun terlalu berharga untuk itu! Coba saja anda jalan-jalan ke supermarket, tentu anda tidak akan asal beli kan? Bahkan kalau anda memiliki uang puluhan juta sekalipun.

Consideration

Tahap kedua adalah tahap consideration. Di sini, para pengguna sudah paham masalah yang mereka hadapi dan sekarang sedang mencoba mencari-cari pilihan yang tersedia untuk mereka.

Misalnya, mereka sudah paham apa resiko jika mobil tidak dicuci selama sebulan, dan sekarang mereka sedang mencari brand yang bisa menjawab persoalan itu dengan mudah. Tahap consideration bisa dibilang sudah boleh digunakan untuk berjualan, meskipun jangan terlalu keras (seperti langsung menerapkan harga, tanpa memberikan value).

Decision

Ketiga adalah tahap decision, atau tahap pengambilan keputusan. Di beberapa tutorial, decision disebut sebagai tahapan akhir dari buyer journey. Ini tidak salah, karena memang tahap desicion adalah tahap dimana pengikut/audience anda siap untuk bertransaksi. Mereka sudah yakin dengan semua masalah dan solusi yang anda jelaskan, dan sudah siap memilih produk yang paling sesuai.

Dalam tahap decision lah anda bisa mulai menggunakan materi hard selling yang menonjolkan harga, promo, maupun value kuantitas lainnya. Sebab calon pembali anda sudah tahu apa value yang anda tawarkan, dan tinggal di-closingkan saja.

Advocacy

Tahap advocacy adalah tahap lanjutan dari decision, dimana user anda puas dengan produk/jasa yang ditawarkan dan memutuskan untuk menjadi pelanggan setia anda. Tahap advocacy juga merupakan tahap yang sangat krusial, karena jika anda bisa memanfaatkan mereka yang ada di tahap ini maka anda bisa mendapatkan marketing gratis! Mengingat mereka yang ada di tahap advocacy, biasanya tidak segan untuk membagikan pengalaman mereka.

Dengan merawat audience yang ada di tahap advocacy, anda bisa mendapatkan value yang paling maksimal dari seluruh audience anda. Tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi pelanggan sampai bertahun-tahun.

Pahami Buyer Journey, Beri Konten yang Lebih Relevan

Tidak perlu terburu-buru dalam memasarkan produk/jasa. Semakin anda terburu-buru, semakin audience akan menjauhi anda. Selalu coba posisikan diri anda sebagai audience, dan pikirkan apakah anda akan tertarik bila diberikan konten yang serupa.
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Mengenal 4 Jenis Buyer Journey dalam Digital Marketing"