Ujian Nasional Berbasis Komputer Lebih Praktis Atau Sadis?

UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) atau kerap juga disebut sebagai UNAS CBT (Computer Based Test) adalah bentuk inovasi pemerintah dalam menunjang kemudahan bagi peserta didik dan sekolah dalam melaksanakan Ujian Nasional dengan praktis, mudah, aman, dan tentu saja tepat guna.

Dalam UNAS CBT, komputer menggantikan seluruh komponen dalam UNAS (kecuali penjaganya). Mulai dari metode pengerjaan, registrasi, sistem pengkoreksian, pembagian paket, sampai sistem pengiriman soal ke pemerintah. Namun apakah UNAS CBT atau UNBK ini bisa lebih praktis? Atau mungkin akan lebih sadis? Berikut pengalaman yang saya rasakan.


UNAS Komputer Lebih Praktis Atau Sadis?

1. UNBK rawan error


Sayangnya ketika melakukan simulasi UNBK, saya menemukan beberapa error seperti gambar soal yang tidak bisa diperbesar dan jawaban yang tidak bisa di-klik. Akibatnya sudah jelas, soal-soal tersebut tidak bisa dijawab dan tentu saja mempengaruhi nilai mata pelajaran tersebut.

2. UNBK lebih praktis dalam hal pengisian dan pengkoreksian


Tentunya anda tahu bahwa scanner pembaca jawaban UNAS terkadang overacting terhadap penghitaman yang kurang tebal, keluar garis, dan penghapusan yang tidak bersih. Belum lagi apabila LJK terlipat, basah, atau kotor secara tidak sengaja. Nah, di UNBK, hal-hal merepotkan tersebut sudah tidak perlu ditakuti lagi, karena semua hal mulai dari pengisian jawaban sampai dengan urusan koreksi soal, semua di-handle oleh komputer dan tentunya kepala sekolah tidak perlu mengantarkan jawaban UNAS sambil diiringi penjaga seperti dulu. Lebih cepat dan mudah.

3. UNBK lebih praktis dalam listening


Seperti yang anda ketahui bahwa dalam UNAS tahun lalu, soal listening dan jawabannya ternyata tidak sinkron yang menyebabkan 15 nomor soal listening tersebut tidak dihitung (dan akhirnya peserta didik hanya memiliki 35 nomor untuk nilai mereka). Nah, dalam UNAS CBT, harusnya hal memalukan seperti itu tidak terjadi lagi mengingat rekaman listening dibuat dan muncul bersamaan dengan soalnya, sehingga tidak mungkin tiba-tiba tidak sinkron (kalau sampai terjadi berarti benar-benar keteledoran tingkat tinggi). Dalam UNAS tahun lalu, mungkin saja pendistribusian kasetnya salah, sehingga berbeda dengan soalnya.

4. Lebih sulit menyontek di UNBK


Ini dia berita buruknya, bagi anda yang ingin curang di UNBK, tentunya akan mendekati mustahil. Mengapa? Pertama, anda jelas tidak tahu anda mendapat paket apa. Kedua, semua peserta didik dalam satu ruangan dipastikan tidak ada yang mendapat soal yang sama. Dengan dua pertimbangan itu, anda tentunya tidak berpikir untuk berbuat curang bukan?

5. Jika menemui error di UNBK, maka anda harus siap digiring


Salah satu yang paling menyedihkan di UNBK, yaitu ketika anda menemui error teknis seperti komputer hang, server disconnect, mati lampu (tidak mungkin sih), atau yang lainnya, maka anda harus siap untuk digirng ke sesi berikutnya untuk susulan. Dan apabila anda masih menemui error yang sama (sial banget) maka anda akan terus dipindahkan ke sesi berikutnya dan yang terakhir anda akan dimasukkan ke sesi cadangan (jam 5 sore sampai 7 malam). Tentu saja ini melelahkan, oleh karena itu anda sebaiknya berdoa agar tidak mendapatkan kesulitan ketika mengerjakan UNBK

Nah, bagaimana dengan pengalaman anda? Apakah menurut anda, UNBK lebih praktis? atau lebih sadis?
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Ujian Nasional Berbasis Komputer Lebih Praktis Atau Sadis?"