Arti Hemat Yang Sebenarnya

Hemat? Wajib dong hukumnya! Apalagi di tengah krisis berkepanjangan yang tidak jelas dimana ujungnya seperti ini, tampaknya perilaku hemat bakal menjadi kebiasaan yang diprioritaskan. Namun, terkadang orang yang hemat bisa menjadi terlalu hemat sampai terkesan pelit.

Hemat? Gimana ya?


Pelit dan hemat sekilas hampir sama, saya pernah membahasnya di pos sebelumnya tentang sifat manusia yang serupa namun tidak sama. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah tujuannya. Apa itu? Hemat, arti sebenarnya adalah mengalokasikan uang berdasarkan dengan kebutuhan primer dan skala prioritas kebutuhan. Artinya orang hemat tetap belanja kebutuhan harian maupun membayar iuran wajib yang memang harus mereka bayar karena kewajiban atau apapun.

Lalu apa bedanya dengan pelit? Pelit berarti mau mengeluarkan uang sedikit-dikitnya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Orang pelit hanya mau mengeluarkan uang kalau sudah benar-benar terjepit keadaan. Salah satu yang paling menyebalkan dari orang pelit adalah fakta kalau mereka sulit untuk menolong orang lain. Padahal menolong orang lain tidak digolongkan sebagai kegiatan memboros-boroskan uang.

Nah kita kembali ke topik semula, yaitu apa arti dari hemat yang sebenarnya? Jika anda hanya mengurangi pengeluaran harian apakah itu bisa disebut hemat? Belum tentu. Jika anda mengurangi porsi makan harian anda agar uang yang tersisa bisa untuk digunakan yang lain, itu bukanlah perilaku hemat. Itu lebih pantas disebut tindakan bodoh.

Berhemat harus tidak mempengaruhi kebutuhan primer anda. Salah satu perilaku hemat yang paling umum adalah tidak berlaku konsumtif atau asal beli barang.

Berhemat yang salah akan berakibat anda malah mengeluarkan lebih banyak untuk menambal kesalahan yang anda perbuat. Saya ambil contoh diatas, apabila anda mengurangi porsi makan harian anda untuk mengurangi pengeluaran, maka anda bisa terkena gangguan pencernaan sebut saja maag. Dan anda seharusnya tahu kalau biaya berobat jauh lebih mahal dari pada biaya makan bukan?

Jangan salah mengartikan apa itu hemat. Salah penafsiran akan membuat anda malah mengeluarkan lebih banyak daripada sebelumnya. Periksa bagaimana perilaku hemat yang selama ini anda lakukan. Berhemat seharusnya membuat kehidupan lebih baik, bukannya merusak kondisi hidup anda. Semoga artikel ini membantu anda. Terima kasih.
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Arti Hemat Yang Sebenarnya"