Sepeda Listrik/Sepeda Elektrik Salah Satu Alternatif Pola Hidup Sehat

Kondisi akhir-akhir ini dengan meningkatnya harga BBM sekaligus meningkatnya biaya kehidupan maka muncul salah satu alternatif di kalangan pengusaha untuk memasarkan sebuah produk yang cukup inovatif yaitu berupa sepeda listrik/sepeda elektrik. 

Disamping itu produk ini juga ramah lingkungan karena tidak memunculkan polusi udara (tidak menggunakan bahan bakar hanya menggunakan aki) maupun bisa membuat kita semua berolah raga sambil menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari baik sebagai pelajar, ibu rumah tangga dan lain-lain (bisa dikayuh/gowes).

Electric Bike


Sepeda listrik/sepeda elektrik ini cukup banyak peminatnya karena harga yang relatif lebih murah (sekitar Rp. 5 jutaan tergantung merk dan model), mudah dalam mengendarainya, tanpa membayar pajak (STNK) maupun perawatan yang relatif gampang.

Klasifikasi umum produk tersebut sebagai berikut :

1.Tanpa pedal atau dengan pedal


Menurut saya, produk dengan pedal lah yang cocok disebut sepeda listrik/sepeda elektrik sedangkan yang tanpa pedal lebih cocok disebut motor listrik/motor elektrik, namun di masyarakat semuanya dikenal/disebut dengan sepeda listrik/sepeda elektik.

Kegunaan dari pedal ini dipakai bila kita ingin berolah raga maupun bersantai ria dengan teman/keluarga, namun hal yang paling penting pedal ini kita gunakan bila aki habis/drop ditengah perjalanan sehingga bisa kita gunakan pedal untuk dikayuh mencapai tujuan.

2.Menggunakan aki @ 12 volt dan indikator ‘recharge system’


Hal yang perlu diperhatikan apakah sepeda listrik itu menggunakan kekuatan 2, 3 atau 4 aki. Ini menyangkut kecepatan, jarak tempuh maupun daya tahan dalam pemakaian. Komponen ini paling penting disamping harganya yang mahal dan bila terjadi kerusakan harus diganti semuanya (tidak bisa mengganti yang rusak aja sebab akan mempengaruhi kinerja aki yang baru -- akan membuat aki yang baru menjadi cepat drop).

Disamping itu perlu diperhatikan indikator aki, bila merah perlu dilakukan recharge sehingga bisa digunakan lagi secara normal. 

3, Dinamo


Bisa kita sebut bagian ini adalah mesin penggerak yang dipasang di roda belakang sebagai daya laju sehingga sepeda itu meluncur. Komponen ini juga termasuk harga yang mahal sehingga kita perlu memberikan perhatian ekstra dalam perawatannya.

4. Body


Body dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu : dengan bentuk yang mirip sepeda ‘jengki’ dengan ditambah aksesori seperti lampu depan ‘LED’, lampu sign, klakson, kunci untuk menyalakan maupun kunci stang, alarm anti maling dan lain-lain dan dengan bentuk mirip sepeda motor automatic.


5. Kecepatan dan daya tempuh


Karena produk ini menggunakan aki maka kecepatan terbatas hanya mencapi maksimal 30-40 km/jam dan daya tempuh mencapai +/- 40 an km untuk dilakukan ‘recharge aki’.

Secara garis besar produk ini memiliki banyak keuntungan/keunggulan namun ada beberapa kelemahan yang perlu kita cermati maupun hal-hal yang perlu kita lakukan agar produk ini bisa lebih awet/tahan lama dalam pemakaian sebagai berikut :

A.Penyempurnaan produk.

Apakah bisa dilakukan penyempurnaan produk menjadi lebih memuaskan konsumen seperti disaat kita melakukan kayuhan/menggowes sepeda listrik/sepeda elektrik secara otomatis bisa mengisi/me’recharge’ aki? Ini sangat berguna bila aki perlu ‘recharge’ dimana kita di tengah jalan jauh dari rumah/tempat yang bisa kita gunakan untuk mengisi aki tersebut.

B. Perawatan aki.

Dalam penggunaan sepeda listrik/sepeda elektrik ini perlu perawatan aki yang sangat hati-hati. Jangan biarkan produk ini tidak terpakai dalam jangka yang relatif lama (maksimal 2 mingguan) karena aki akan mudah rusak/drop. Untuk jenis aki ini, jangan sampai rusak 1 pun sebab bila terjadi penggantian harus semuanya diganti (tidak bisa satu per satu).

Sebagai tip untuk sedikit mengirit biaya bila ada kerusakan salah satu dari aki, aki yang masih bagus sementara disimpan aja, ini dimaksudkan bila terjadi kerusakan lagi, kita bisa mengecek kondisi aki-aki yang ada menggunakan volt ampere dimana aki yang volt amperenya setara bisa kita gunakan lagi. Ini pun tidak menjamin untuk daya tahan maupun kecepatan maksimal yang ada.

C. Dinamo.

Untuk dinamo yang ditaruh di bagian roda belakang sangat sensitif terhadap air. Produk ini didisign ‘water resistan’ - tahan terhadap cipratan/guyuran dari air (aman bila terkena hujan) tetapi tidak tahan/rusak bila terendam air (tidak bisa melewati daerah banjir). Jadi berhati-hatilah para konsumen bila melewati daerah banjir/genangan air, jangan sampai ketinggian air melewati dinamo tersebut (terendam). 

Sekali lagi diingatkan terutama bagi calon pembeli sepeda listrik/sepeda elektrik utamakan ektra hati-hati untuk komponen aki dan dinamo, jangan membeli dengan harga asal murah tetapi memperoleh aki dengan kondisi yang mudah ngedrop maupun dinamo yang sudah ‘soak’.

Demikian sepintas penulisan sepeda listrik/sepeda elektrik, semoga cukup bermanfaat dalam berbagi informasi untuk pembaca tercinta.

Terima kasih
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Sepeda Listrik/Sepeda Elektrik Salah Satu Alternatif Pola Hidup Sehat"