Perbedaan Facebook Ads Manager dengan Instagram Boost

Kamu tentu pernah bertanya perbedaan menggunakan Facebook Ads Manager dengan Instagram Boost kan? Meski sama-sama digunakan untuk beriklan di jaringan Instagram, ternyata keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing!

Perbedaan Facebook Ads Manager dengan Instagram Boost

Bagi pengiklan yang baru terjun, biasanya akan lebih nyaman menggunakan opsi Instagram Boost. Alasannya tidak lain karena lebih mudah dan tidak perlu melakukan setting yang terlalu banyak. Namun, ini membuat Instagram Boost memiliki batasannya sendiri.

Facebook Ads Manager vs Instagram Boost

Nah, bagi kamu yang masih memiliki pertanyaan seputar ini. Admin akan membahas secara sederhana perbedaan dari kedua metode iklan dari facebook dan instagram ini. Yuk disimak!

Kemudahan Pemasangan Iklan

Seperti yang sudah diutarakan di awal artikel, memasang iklan lewat Instagram Boost jauh lebih mudah dibandingkan lewat Ads Manager. Instagram Boost hanya memiliki 3 goal utama (profile visit, DM, dan website visits) dan 4 langkah pemasangan (pengaturan goal, penyusunan targeting, pengaturan budget, dan konfirmasi pembayaran).

Sedangkan Facebook Ads Manager memiliki berbagai pilihan goal yang dibagi menjadi 3 journey (awareness, consideration, dan desicion), bergantung dari goal akhir iklan yang akan kamu pasang. Selain itu, Ads Manager juga memiliki klasifikasi Campaign, Ad Group, dan Ads Creative serta berbagai opsi lanjutan lainnya.

Dashboard Ads Manager
Dashboard Ads Manager yang kompleks

Beriklan dengan Ads Manager tentu jauh lebih kompleks, namun hasilnya kamu bisa mendapatkan hasil paling maksimal dari iklan yang kamu pasang. Tapi bukan berarti kamu tidak boleh memasang iklan dari Instagram Boost ya! Jika kamu masih belum familiar, maka menggunakan Instagram Boost akan jauh lebih aman dari iklan yang gagal.

Opsi Optimasi

Di Instagram Boost, kamu tidak memiliki optimasi dari penayangan iklan. Sehingga iklan hanya akan tampil berdasarkan dari histori engagement akun kamu. Apalagi kalau kamu memilih audience automatic, maka secara otomatis iklan hanya tayang pada akun-akun yang memiliki ketertarikan yang sama dengan tema akun yang diiklankan.

Sedangkan jika kamu beriklan lewat Ads Manager, kamu bisa memilih berbagai optimasi penyangan iklan. Mulai dari optimasi impresi, jangkauan iklan, klik link, landing page views, konversi, dan sebagainya. Ini memang membuat kamu bisa menjaring audience yang lebih relevan.

Ads Manager juga memiliki opsi optimasi budget yang jauh lebih lengkap. Dua di antaranya adalah Cost Cap dan Bid Cap, yang diset berdasarkan dari pengeluaran iklan kamu. Ini membuat budget yang digunakan dalam iklan bisa semakin efektif.

Laporan

Laporan dari Instagram Boost sangatlah terbatas, bahkan tercampur dengan engagement dari organik. Sehingga kamu tidak bisa tahu berapa besar pengaruh iklan terhadap perkembangan akun kamu.

Sedangkan kalau kamu beriklan lewat Ads Manager, kamu akan mendapatkan berbagai metrik laporan yang sangat lengkap. Jika iklanmu berorientasi pada penghasilan dan transaksi, kamu juga bisa mendapatkan informasi total nilai pendapatan dan jumlah barang yang berhasil kamu jual melalui iklan (dengan bantuan Facebook Pixel).

Dan juga kamu bisa mendapatkan infografis laporan, perbandingan antar ads creative sampai A/B Testing.

Integrasi Dengan Pixel

Instagram Boost masih belum bisa bekerja dengan bantuan Pixel. Artinya, kamu tidak bisa menargetkan audience khusus atau menggunakan optimasi penayangan sesuai dengan keinginan kamu. Dan juga, kamu tidak bisa melakukan tracking terhadap mereka yang telah berinteraksi dengan iklan yang kamu tayangkan.

Jika kamu menggunakan Ads Manager, maka kamu akan mendapatkan akses penuh ke Facebook Pixel dan melakukan pelacakan terhadap audience iklanmu. Kamu bisa membangun audience atau menggunakan audience tersebut untuk iklan selanjutnya, misalnya kepada mereka yang meninggalkan keranjang belanja mereka tanpa melakukan checkout.
Lalu, kamu juga bisa mengoptimasi penayangan iklan hanya kepada mereka yang memiliki kemungkinan untuk melakukan aksi yang kamu harapkan. Misalnya, kamu bisa mengoptimasi iklan hanya kepada mereka yang mungkin membeli produk atau mendaftar kelas online yang kamu adakan.

Targeting dan Custom Audience

Selanjutnya adalah perbandingan targeting dengan custom audience. Di Instagram Boost, kamu hanya bisa menargetkan audience bawaan yang telah disediakan oleh pihak Instagram. Selain itu, kamu juga tidak bisa memilih opsi Narrow Audience, sehingga ada resiko kalau iklan akan dilihat oleh audience yang kurang relevan.

Custom Audience Ads Manager
Custom Audience pada Ads Manager

Sedangkan di Ads Manager, kamu punya kontrol penuh terhadap audience-mu. Kamu bisa berkreasi hingga audience yang paling relevan dengan kombinasi custom audience, narrow audience, dan interest targeting. Namun, kamu harus tetap memperhatikan komposisi dan jangkauan audiencemu ya! Sebab jika terlalu sempit, maka bisa jadi iklanmu tidak akan jalan.

Jadi, Bagus Mana?

Tentu saja saya akan merekomendasikan Ads Manager. Namun karena belum tentu semua orang bisa memahami antarmuka dan pengaturan Ads Manager yang rumit, maka kamu tetap boleh pakai Instagram Boost (dengan segala konsekuensinya).
Baca Juga: 5 Platform Kelas Online Gratis Untuk Belajar Digital Marketing
Usahakan untuk segera mulai menggunakan Ads Manager, untuk memastikan iklan kamu semakin tepat sasaran. Kamu tidak perlu harus menguasai semuanya, yang penting fitur yang paling kamu butuhkan saja sudah cukup.
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Perbedaan Facebook Ads Manager dengan Instagram Boost"