Apa Itu IPO (Initial Public Offering)?

Setiap saham yang telah melakukan listing di pasar bursa, pasti telah melakukan IPO. Nah, kita sering mendengar istilah IPO atau Initial Public Offering di berita-berita terutama berita tentang ekonomi dan bisnis. Apa sih IPO itu?

Initial Public Offering atau IPO adalah proses penawaran perdana atau penawaran untuk pertama kalinya sebuah saham dari suatu perusahaan yang mulai dijual ke masyarakat umum. Analoginya, sama dengan suatu produk yang baru saja launching.

Setiap saham yang akan IPO, harus menggunakan jasa sekuritas yang akan menjadi penjamin emisi efek atau underwriter. Meskipun namanya penawaran umum ke masyarakat bukan berarti setiap orang bisa membeli saham yang IPO secara langsung.

Apa Itu IPO (Initial Public Offering)?

Setiap investor (istilah untuk orang yang melakukan penanaman modal lewat membeli saham dari perusahaan tertentu) yang ingin membeli saham IPO harus mendaftarkan ke underwriter yang ditunjuk terlebih dahulu. Contohnya, saham HK Steel yang baru saja IPO beberapa saat lalu, hanya bisa dibeli lewat underwriter yang sudah ditunjuk dan salah satunya adalah sinarmas sekuritas.

Kesuksesan saham yang IPO sangat bergantung dari kredibilitas perusahaan dan para penjamin emisinya. Seperti yang sering kita temui, ada beberapa saham yang langsung melesat segera setelah IPO. Bahkan bisa sampai 20 kali lipat dalam waktu yang tidak lama. Hal ini sama dengan analogi launching produk tadi, kesuksesannya bergantung pada brand dan marketingnya.

Contohnya adalah saham TCPI (Transcoal Pasific Tbk) yang IPO pada bulan Juli 2018 lalu. Pertama kali IPO, harganya hanya 294 per lembarnya namun pada tanggal 22 Oktober 2018 (hanya dalam waktu 3 bulan), sudah menyentuh harga 4.700 per lembarnya (16 kali). Luar biasa bukan?

Atau saham DUCK (PT Jaya Bersama Indo) yang IPO pada tanggal 10 Oktober 2018 tercatat di harga 755 per lembarnya. Hanya dalam waktu 12 hari (22 Oktober 2018) harganya sudah menjadi 1.590 per lembar atau naik 2 kali lipat.

Kejadian-kejadian inilah yang seringkali membuat investor saham langsung kaya mendadak (atau miskin mendadak). Kita ambil contoh TCPI saja, jika seseorang menanamkan modal hanya 1 juta saja, maka dalam waktu 3 bulan sudah menjadi 16 juta!

Tentu saja tidak semua saham serta merta akan sukses saat IPO ada juga beberapa saham yang langsung terjun setelah IPO dan bahkan ada yang tidak sempat naik sama sekali. Oleh karena itu, pastikan anda sudah membaca berita dan latar belakang perusahaan sebelum mendaftarkan diri ke IPO suatu saham. Bagaimana? Tertarik untuk menabung saham mulai sekarang?
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Apa Itu IPO (Initial Public Offering)?"