Haters, Sisi Gelap Dari Media Sosial

Jaman sekarang siapa yang tidak punya haters. Mulai dari anak sekolahan sampai artis papan atas pun sudah memiliki "follower hitam" ini. Bagi orang yang memiliki banyak haters, pasti akun media sosialnya dipenuhi dengan makian dan cacian dari mereka. Bagi haters, apapun yang dilakukan oleh orang yang dia benci adalah salah.

apa itu haters
Haters ada di mana-mana
Ada beberapa orang yang tidak memedulikan apa yang dilakukan para haters tersebut. Namun jika seseorang terus-terusan diusik, pasti lama-lama tidak tahan. Sejujurnya, jika para haters ini mau digarap, maka anda bisa menggunakan pasal pencemaran nama baik. Namun hal ini akan membuang buang waktu saja.

Haters, meruapakan sisi gelap dari media sosial di negeri ini. Kemudahan mencaci maki seseorang dengan identitas anonim menjadi alasan mengapa orang menjadi haters. Jika anda adalah salah satu dari pekerjaan yang kurang kerjaan ini, sebaiknya segera tinggalkan. Untuk apa anda menghina orang lain?

Bahkan untuk haters yang lebih keren lagi, dia akan membuat blog atau fanspage sendiri dengan tajuk anti, lawan, dan lain lain.

Iri dan dengki sepertinya menjadi motif utama. Saya sendiri juga sudah membaca ribuan komentar bernada pedas dari mereka, padahal jika dibandingkan tingkat kecerdasannya antara haters dengan orang yang dibenci, para haters tersebut juga tidak menang. Lantas mereka menghakimi orang dengan dasar apa?

Benci boleh saja, namun tidak perlu berlebihan saat mengungkapkannya. Apalagi sampai menggunakan bahasa sarkastik untuk menjatuhkan. Jujur saja, saya ingin tahu bagaimana bisa ada orang yang membenci seseorang sampai sejauh itu, apalagi sampai dapat julukan haters. Apakah orang itu pernah bersalah pada anda?

Saya mengkategorikan haters sebagai sisi gelap karena kegiatan anda berkomentar yang berisi cacian tidak akan membuat anda terlihat keren. Saat saya melihat seorang haters berkomentar, saya malah menilai kalau orang ini adalah orang dengan intelektual rendah karena haters pasti menggunakan bahasa kasar yang menunjukkan sifat orang yang tidak berpendidikan. Satu lagi, mereka pasti kurang kerjaan sampai ada waktu untuk melihat (atau bahkan memantau) setiap gerak gerik dari akun orang yang mereka benci.

Tidak perlulah anda menjadi haters untuk sesorang. Jika anda memang tidak suka dengan orang yang bersangkutan, cukup tidak usah menjalin hubungan dengan orang yang anda benci. Tidak perlu melontarkan caci maki karena itu tidak membuat anda semakin dihormati, namun malah membuat wibawa anda jatuh. Dan yang paling parah, anda akan dinilai sebagai orang dengan tingkat intelejensi rendah.
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Haters, Sisi Gelap Dari Media Sosial"