Meskipun Melanggar Hukum Ini Alasan Mengapa Hoax Tetap Dibuat

Salam sejahtera bagi para pembaca. Akhir-akhir ini kita diributkan dengan berita-berita bertema hoax di internet. Hoax sendiri pengertiannya adalah palsu atau tidak jelas kebenarannya, dan menyebarkan berita hoax adalah tindakan melawan hukum apalagi kalau hoax yang menyangkut nama baik seseorang atau instansi tertentu.

Meskipun melanggar hukum, mengapa hoax masih bisa berkeliaran di internet, terutama di media sosial? Saya mencoba menghimpun data dan kesimpulan baik dari pengalaman saya sebagai web blogger, agen properti, pengguna internet, maupun guru. Dan berikut beberapa dari alasan mengapa hoax tetap dibuat meskipun melanggar hukum.

1. Hoax merupakan clickbait (pancingan) yang paling efektif

Sebelum masuk ke bagian ini saya mau bertanya kepada anda, para pembaca. Manakah judul yang lebih menarik untuk anda baca?
  1. Akibat kecelakaan, truk muatan 1 ton ikan lele jatuh ke jalan.
  2. Ya ampun, ikan lele ini berlomba-lomba untuk loncat keluar dari truk.
  3. Tanda-tanda kiamat! Ribuan ikan lele muncul dari tanah! Sebarkan!
Mana yang lebih menarik untuk dikunjungi? Saya yakin anda tidak akan menjawab nomor 1 karena terlalu umum, dan dari judulnya sudah bisa ditebak apa isi dari web yang akan dibuka.

Meskipun Melanggar Hukum Ini Alasan Mengapa Hoax Tetap Dibuat

Mengapa mereka membuat pancingan? Tentu saja agar traffic ke situs mengalami peningkatan yang signifikan dan artinya penghasilan si pemilik situs bisa bertambah besar.
Artikel tentang sosial media lainnya : Buat Sosial Media Menjadi Bermanfaat

2. Masyarakat yang masih awam dengan internet

Bagi sebagian orang (terutama orang yang sudah tua dan lanjut usia maupun yang gaptek), biasanya akan mudah percaya dengan informasi yang beredar di internet tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu. Saya sering medapatkan pesan berantai di WhatsApp grup yang isinya hoax dan tidak pernah saya temui anak muda jago teknologi yang menyebarkan hoax tersebut.

Bagi mereka, informasi yang ada di internet sama dengan informasi di media cetak. Tentu saja ini salah kaprah karena informasi di media cetak tidak diterbitkan dengan anonimitas (identitas yang disembunyikan) serta sudah dicek berdasarkan kaidah jurnalistik terlebih dahulu.

Sayangnya masyarakat Indonesia sebagian besar masih sangat awam dengan hal ini, sehingga hoax masih memiliki potensi yang besar untuk menjadi viral.

3. Tidak senang dengan kelompok atau orang tertentu

Jika anda cukup aktif di media sosial, tentu anda sering menemui kiriman yang bersifat ujaran kebencian atau hate speech. Ujaran kebencian ini biasanya dilengkapi dengan hoax yang seakan-akan memberi kesan kalau ujaran kebencian yang dilontarkan memiliki dasar fakta dan data. Padahal begitu situsnya dibuka, ternyata isinya sama sekali tidak berdasarkan fakta dan data.
Lihat juga : Haters, Sisi Gelap Dari Media Sosial
Bisa dibuktikan dengan mencari berita serupa di Google. Apakah anda menemui portal berita yang sudah berskala nasional yang menerbitkan berita yang sama? Jika tidak, maka sudah bisa dipastikan itu adalah hoax yang digunakan untuk menyerang orang atau kelompok tertentu.

4. Anonimitas yang tinggi

Siapapun bisa membuat situs web dengan gratis dan cepat. Jika dulu anda harus menguasai teknik coding HTML untuk membuat situs web, sekarang anda cukup bermodalkan host Blogger atau Wordpress maka anda sudah bisa membuat web yang langsung beroperasi saat itu juga, tanpa ribet.

Hal ini masih dibantu dengan anonimitas yang sangat tinggi. Contoh paling mudah bisa anda lihat di media sosial yang anda gunakan, berapa banyak teman yang menggunakan foto profil asli mukanya dengan nama aslinya sesuai KTP? Saya yakin banyak yang (minimal) tidak menggunakan nama asli sesuai KTP.

Dengan anonimitas yang tinggi, seseorang bisa saja menyebarkan hoax dengan mudah dan tanpa ketahuan siapapun.

5. Sulitnya memberantas atau memblokir situs hoax

Karena alasan kemudahan tadi, pemerintah jadi sangat kesulitan untuk memberantas semua situs hoax yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan jika sudah berhasil di blokir, maka si pembuat hoax akan membuat situs baru lagi yang berisi hoax.

Dan masih ditambah lagi kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan situs yang terbukti berisi berita hoax. Kebanyakan orang yang tahu kalau situs itu hoax, tidak melaporkan baik ke penyedia hosting maupun ke pemerintah dan memilih untuk diam.
Baca Juga :  Alasan Mengapa Sering Terjadi Debat Kusir di Medsos dan Mengatasinya
Mungkin masih ada banyak alasan lagi. Bagaimana pun, hoax adalah tindakan yang sangat merugikan orang lain (minimal anda melakukan penipuan dengan menerbitkan berita palsu). Agar terhindar dari hoax, berikut beberapa tips yang bisa saya bagikan :
  1. Pastikan sumber berasal dari portal berita yang kredibel
  2. Jangan hanya membaca judul dan gambar artikel yang diberikan saja, namun baca keseluruhan artikel
  3. Jika artikelnya berisi sesuatu yang tidak memiliki dasar fakta dan data, maka tidak perlu dilanjutkan lagi dan segera laporkan
  4. Jika artikel berisi tulisan yang terlalu baik (too good to be true) atau terlalu buruk (too bad to be true), maka bisa dipastikan itu adalah hoax
  5. Periksa apakah portal berita lain juga memberitakan hal yang sama
Ayo kita berantas hoax! Hoax selain merugikan orang lain juga dapat berpotensi untuk memecah belah bangsa. Tentunya kita tidak mau kan bangsa kita terpecah belah dan diadu domba satu sama lain?
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

Post a Comment for "Meskipun Melanggar Hukum Ini Alasan Mengapa Hoax Tetap Dibuat"