Penerapan Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari

Anda tentunya juga sudah tidak asing lagi dengan yang namanya "ilmu kimia". Yup, biasanya kalau kita berbicara tentang "Kimia" maka yang muncul di benak anda pasti berbagai zat-zat yang dicampur (lalu meledak, hehe). Padahal, jika kita melihat lebih jauh, ternyata ilmu kimia mempelajari banyak hal yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.

Tentunya pernah terpikir di benak anda, proses-proses yang cukup rumit seperti bagaimana cara pembuatan bensin, atau yang lebih sederhana seperti cara pembuatan es putar dan apa saja yang terlibat di dalamnya, dan lain-lain. Nah, disini saya akan mencoba memberikan contoh-contoh kejadian yang berkaitan dengan pemanfaatan ilmu kimia beserta dasar teori yang digunakan. Apa saja itu?

Chemistry For Life


Sistem Koloid


Anda tahu apa perbedaan dari larutan garam, larutan tinta, dan air yang diisi pasir? Ya, perbedaan paling mencolok terlihat dari karakterisitik larutan, dimana larutan garam terlihat jernih, sedangkan tinta terlihat ada sedikit air yang terlihat di bagian permukaan larutan, sedangkan air yang diisi pasir sangat bisa dibedakan antara pasir dengan airnya.

Nah, tinta merupakan contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang saya akan memberikan contoh yang lebih jelas lagi. Pernahkah anda melihat sunset di sore hari? Langit berwarna jingga cerah bukan? Ya, awan merupakan contoh koloid, yang dapat menghamburkan partikel cahaya sehingga menimbulkan efek warna jingga pada langit karena terhamburnya partikel cahaya matahari oleh awan tersebut.

Beberapa contoh dari penerapan dari teori koloid adalah proses penjerinihan air dengan tawas, cuci darah, dan pembuatan obat sakit perut dengan norit.

Sifat Koligatif


Beberapa sifat koligatif larutan adalah dapat mengalami penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Nah, apa saja contoh penerapan dari teori tersebut?

Salah satunya adalah proses pembuatan es putar, yaitu ketika anda menambahkan garam ke dalam es. Garam ini akan menurunkan titik beku (dari 0 derajat ke beberapa derajat di bawah nol) sehingga es yang dihasilkan lebih dingin daripada es yang didinginkan dengan proses biasa.

Contoh lain adalah penggunaan infus di rumah sakit. Pengaturan infus haruslah tepat agar cairan infus dapat masuk dan diserap dengan baik oleh tubuh. Namun, apabila anda sembarangan merubah-rubah pengaturan infus, maka yang terjadi adalah perbedaan tekanan osmotik yang mengakibatkan darah naik ke larutan infus, bukannya larutan infus yang turun ke tubuh.

Buffer (Larutan Penyangga)


Setiap larutan tentu memiliki sifat tersendiri (baik itu asam atau basa) tergantung dari pH-nya. Beberapa larutan pH-nya mudah berubah apabila kemasukan zat lain sehingga bisa merusak larutan tersebut. Disinilah larutan penyangga bekerja.

Anda tentu pernah iseng-iseng melihat komposisi dari makanan atau minuman kemasan bukan? Pernahkah anda menemukan tulisan "Pengatur Keasaman"? Itulah yang disebut buffer. Dengan hadirnya pengatur keasaman tersebut, maka pH dari makanan atau minuman akan terjaga dan tidak mudah rusak.

Korosi


Korosi lebih dikenal dengan istilah pengkaratan. Logam-logam tertentu seperti besi sangat mudah mengalami karat karena mudah teroksidasi (bereaksi dengan oksigen).

Contoh penerapan ilmu korosi pada bidang kriminalitas adalah penggunaan "cairan setan" untuk membobol gembok. Gembok notabene terbuat dari besi, dan besi merupakan logam yang mudah mengalami korosi. "Cairan setan" tersebut merupakan larutan yang sangat reaktif terhadap besi, sehingga gembok pun langsung hancur dan dapat dilepas dengan mudah.

Korosi dapat dicegah dengan melakukan pengecatan, pencampuran dengan logam lain (misalnya stainless steel).

Radioaktif


Radioaktif merupakan unsur-unsur yang tidak stabil dan mudah mengalami disintegrasi (peluruhan) dan melepaskan partikel-partikel lalu membentuk isotop yang merupakan unsur lain.

Banyak kejadian yang memanfaatkan sifat tidak stabil dari unsur radioaktif tersebut. Misalnya, penggunaan isotop I-131 untuk mendeteksi gangguan kelenjar tiroid, atau penggunaan isotop C-13 dan C-14 untuk menentukan umur dan asal air tanah.

Nahmun, perlu anda ketahui jika anda terlalu sering mengalami kontak langsung dengan radioaktif, maka tubuh anda bisa mengalami mutasi genetik.

Hmm, ternyata kimia bukan hanya masalah campur mancampur zat bukan? Masih banyak lagi penerapan ilmu kimia yang bermanfaat untuk membantu kehidupan manusia. Sekian, dan smoga artikel ini dapat membantu anda.
Dwinandha Legawa
Dwinandha Legawa Author blog yang lagi sibuk berkelana. Temukan saya di LinkedIn:

5 comments for "Penerapan Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari"

  1. wiisshh.. sangat bermanfaat.

    thns's gays,,, pagi2 dah dapet ilmu baru nih. hehehe

    ReplyDelete
  2. nice info :) sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  3. artikel yang bagus dan menambah wawasan patut di coba juga

    Nice Share mas (y)

    ReplyDelete

No spam please! Be a good netizen. Komentar dengan link aktif akan dihapus oleh admin blog.